Sabtu, 06 Desember 2014

Zat-zat Makanan

Makanan Bernutrisi


Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh
Sobat semua, pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk memposting Zat-zat yang diperlukan oleh tubuh Mudah-mudahan bermanfaat. 
Makanan yang dimakan sehari-hari oleh kita sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, serta menjaga kesehatan. Tubuh kita memerlukan makanan yang mengandung zat giji dalam jumlah yang tepat dan seimbang. Bahan makanan tersebut idealnya mengandung 6 macam zat makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kekurangan atau kelebhan dari zat-zat makanan tersebut dalam waktu jangka panjang akan menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada tubuh. 6 macam zat tersebut dapat dilihat di bawah ini
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat makanan penghasil energi yang penting bagi tubuh manusia. Karbohidrat juga berfungsi untuk membentuk lemak dan protein. Setiap satu gram karbohidrat mengandung energy sebanyak 4,1 kalori. Karbohidrat merupakan senyawa kompleks yang mengandung unsur C, H, dan O. karbohidrat terdiri dari tiga golongan berdasarkan jumlah gugusan gulanya, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Glukosa merupakan contoh monosakarida yang digunakan dalam reaksi metabolism yang kompleks sehingga  menghasilkan sejumlah energi. Energi yang dihasilkan dari reaksi pemecahan glukosa dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat). Salah satu contoh disakarida yang paling umum adalah sukrosa (gula tebu). Sukrosa umumnya terdapat dalam buah-buahan, biji, batang, akar, dan umbi. Sukrosa merupakan senyawa disakarida yang bersifat larut dalam air. Jika sukrosa berada dalam air, sukrosa akan dihidrolisis oleh enzim sukrase menjadi satu molekul  glukosa dan satu molekul fruktosa.  Polisakarida merupakan suatu rangkaian molekul karbohidrat yang terdiri dari gugus-gugus monosakarida. Salah satu contoh dari polisakarida adalah amilum. Amilum banyak ditemukan pada beberapa bagian tumbuhan, yaitu tempat penyimpanan cadangan makanan. Amilum dalam tubuh dicerna dan dipercah menjadi molekul yang lebih sederhana, yaitu maltosa (disakarida) dengan bantuan enzim amilasa. Selanjutnya maltosa kembali dipecah menjadi glukosa dengan bantuan enzim maltase. Glukosa akan ditransportasikan ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi. Contoh lain dari polisakarida adalah selulosa yang merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh mamalia (termasuk manusia), serta tidak larut dalam air dan senyawa orgnaik. Selulosa tidak berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi berfungsi merangsang otot di saluran pencernaan. Makanan yang banyak mengandung selulosa dapat membantu mencegah gangguan saluran pencernaan dan memperlancar proses pencernaan.

Protein
Protein adalah senyawa kompleks yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Namun ada pula protein yang mengandung P dan S. Fungsi utama protein dalam tubuh berfungsi sebagai zat pembangun, pembentukan sel (pada reproduksi, perbaikan sel, dan pertumbuhan), menjaga keseimbangan asam dan basa, serta mempertahankan viskositas. Selama proses pencernaan, protein yang terkandung dalam makanan akan dipecah menjadi asam amino sehingga dapat diserap dan diangkut ke seluruh jaringan tubuh. Terdapat sekitar 20 macam amino yang diperlukan oleh tubuh. Delapan diantaranya disebut asam amino esensial karena harus didatankan dari luar tubuh melalui makanan yang kita makan. Asam amino yang sudah dihasilkan dalam tubuh disebut asama amino nonesensial. Sumber protein berasal dari protein nabati dan protein hewani. Satu gram protein menghasilkan energy 4,1 kalori. Kerkurangan protein dapat menyebabkan kwarsior dan hongeroedem (busung lapar).

Lemak
Lemak merupakan penghasil energi terbesar bagi tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak menghasilkan energi 9,1 kalori. Fungsi lemak selain sumber energy adalah sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, pelindung organ tubuh, bahan pembentuk membram sel, bahan untuk pembuatan hormone steroid (estrogen dan dan progesterone), dan menjaga suhu tubuh. Berdasarkan senyawa penyusunnya, lemak dibedakan menjadi lemak sederhana dan lemak majemuk. Lemak sederhana hanya tersusun dari unsur C, H, dan O. contohnya yaitu lemak (fat) dan minyak. Lemak majemuk memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingan lemak sederhana. Selain tersusun atas unsur C, H, dan O pada lemak majemuk juga terdapat unsur P, N, dan S. contohnya adalah fosfogliserida, fosfolipid, dan steroid. Selain itu, lemak dibedakan menjadi dua berdasarkan tingkat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh dapat disintesis di dalam tubuh. Asam lemak jenuh dalam suhu kamar (±25°C) akan berbentuk padat. Lemak jenuh biasanya bersumber dari hewan, contohnya adalah gajih dan mentega. Asam lemak tak jenuh biasanya berwujud cari. Asam lemak tak jenuh banyak terdapat pada lemak nabati, contohnya minyak jagung, minyak kedelai , minyak kelapa, dan minyak sayur lainnya.
Terdapat tiga jenis asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yaitu asam lemak arakidonat, asam lemak linoleat, dan asam lemak linolenat. Asam lemak esensial sangat diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, kesehatan saraf, arteri, serta membantu menjaga kulit kita agar tidak mengalami kekeringan. Selain ketiga asam lemak tersebut, terdapat beberapa asam lemak yang dapat langsung disintesis oleh tubuh, misalnya kolestrol, prostaglandin, dan fosfolipid. Asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolestrol dal;am darah. Kadar kolestrol yang tinggi dapat menimbulkan masalah bagi pembuluh darah dan jantung. Pengendapan kolestrol pada dinding sebelah dalam arteri disebut aterosklerosis yang menyebabkan penyakit stroke. Peningkatan kadar lemak dalam darah secara abnormal disebut lipernia, sedangkan penimbunan lemak secara abnormal dalam jaringan disebut dengan lipomatosis.

Vitamin
Vitamin membantu enazim untuk menkatalis reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin , seseorang akan mengalami avitominosis. Vitamin dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sebagian besar vitamin larut dalam air, hanya vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Oleh karena larut dalam lemak, waktu retensi (waktu tinggal) vitaminvitamin tersebut lebih lama. Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada makanan, tetapi sangat penting untuk metabolisme yang normal. Pada umumnya, vitamin tidak dapat diproduksi sendiri dalam tubuh sehingga harus kita dapatkan dalam makanan kita. Kekurangan salah satu vitamin dalam makanan, dapat menyebabkan penyakit tertentu. Vitamin dipecah secara katabolisme, tetapi digunakan tubuh dalam bentuk aslinya atau dalam bentuk modifikasinya. Ketika struktur kimia vitamin rusak, vitamin kehilangan fungsinya. Vitamin seperti riboflavin, asam pantotenat, niasin, dan biotin sangat penting untuk memproduksi energi. Sementara itu, asam folat dan vitamin B12 terlibat dalam sintesis asam nukleat. Retinol, thiamin, dan vitamin C, D dan E sangat penting untuk pertumbuhan. Vitamin K sangat penting untuk sintesis protein pembeku darah. Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K diabsorpsi di sepanjang usus oleh lemak. Beberapa vitamin tersebut disimpan dalam waktu yang lama di dalam tubuh. Oleh karena itu, vitamin dapat terakumulasi hingga mencapai titik toksik yang disebut hipervitaminosis. Vitamin yang larut dalam air contohnya adalah vitamin B dan C. Vitamin ini diserap bersama air di sepanjang usus dan tinggal dalam waktu yang singkat dalam tubuh sebelum akhirnya dikeluarkan. Berikut tabel sumber, fungsi, dan gejala kekurangan beberapa vitamin. 

Berbagai jenis vitamin dan pengaruhnya bagi tubuh

Nama Vitamin
Sumber
Fungsi
Akibat avitaminosis
Vitamin A
(antiseroftalmia)
(C20H30O)
Ikan, telur, susu, mentega, hati, dan minyak.
Pertumbuhan tulang dan gigi, memelihara jaringan epitlel, regenerasi rhodopsin di retina
Keratomalasi (rabun senja), Hemeralopia, seroftalmia (terganggunya fungsi kelenjar air mata).
Vitamin B1
(tiamin/aneuritik)
(C12H17ON4S)
Hati, telur, susu, ginjal, margarin, ragi, kecambah, kulit ari, dan wortel.
Metabolism karbohidrat dan membantu pembuatan neutrasnmiter.
Pertumbuhan terhenti, beri-beri, selera makan hilang.
Vitamin B2
(riboflavin)
(C17H20O6N4)
Telur, hati, ragi, dan otak.
Pertumbuhan, rangsan saraf mata, metabolism gula dan protein.
Pertumbuhan terhentim dan meiosis, katarakm keratis mata.
Vitamin B3
(niasin)
(C6H5O2N)
Ragi, beras, sayuran, dan buah-buahan.
Respirasi aerob dan metabolism lemak.
Dermatitis.
Vitamin B5
(asam pantotenat)
(C9H17O3N)
Hati, daging, ikan, ragi, dan beras.
Membentuk koenzim A sintesis hormone.
Dermatitis.
Vitamin B6
(piridoksin)
(C8H12O2N)
Hati, ikan, daging, dan sayur.
Metabolism lemak dan pembuatan sel darah.
Pellagra, anemia, dan obstipasi
Vitamin B7
(C6H5NO2)
Ragi, bayam, hati, susum dan kedelai.
Pertumbuhan dan metabolism sel.
Demensia, pellagra, dermatitis, dan diare.
Vitamin B11
(asam folat)
(C12H12O6N7)
Hati, ginjal, dan sayuran.
Sintesis AND dan ARN, pembentukan sel-sel darah (eritrosit membesar).
Anemia, diare, pertumbuhan terhambat, dan megaloblastosis.
Vitamin B12
(sianokobalamin/anti anemia pernisiosa)
(C6H90N14O14P9)
Hati, ikan, susu.
Sintesis asam amino, pembentukan sel darah.
Kelelahan, anemia, dan peradangan saraf.
Para amino/asam benzoate
Ragi, hati.
Pertumbuhan rambut.
Rambun rontok, uban.
Vitamin C
(asam askorbat)
C6H8O6)
Sayur, buah segar, hati, ginjal.
Meningkatkan kekebalan tubuh, metabolism lemak , pembentukan jaringan ikat, dan kesehatan ginjal.
Skorbut, pendarahan gusi, kerusakan sendi.
Vitamin D
(ergosterol/kalsiferol)
(C28H44O)
Minyak ikan, susu, mentega, kuning telur, dan ragi.
Penyerapan kalsium dan forsfor di pencernaan.
Rakitis, steomalasi (melunaknya tulang pada orang dewasa).
Vitamin E
(tokoferol/antristerilitas
(C20H50O2)
Kecambah, kuning telur, susu, lemak, daging, ragi.
Menjalankan fungsi reproduksi, membentuk AND, ARN, dan sel darah merah.
Keguguran, kematian embrio, dan kemandulan.
Vitamin K
(flokinon/antihemoragia)
(C31H46O2)
Sayuran, bakteri, susu.
Pembentukan protombim, menjalankan fungsi hati.
Darah sukar membeku.

Mineral
Mineral merupakan komponen dari enzim. Mineral menambah kekuatan pada tulang dan gigi, serta sangat penting untuk aktivitas saraf dan otot. Mineral berfungsi juga sebagai penyangga (buffer) dan terlibat dalam proses perubahan energi serta osmosis. Mineral didapat dalam bentuk aslinya atau dalam kombinasi dengan molekul organik lain. Sumber mineral dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Mineral diserap dari tumbuhan, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit karena biasanya mineral terdapat dalam serat tumbuhan. Contoh makanan yang banyak mengandung mineral adalah sereal, roti, lemak, dan gula. Berikut tabel contoh beberapa mineral beserta sumber, fungsi, dan gejala kekurangannya.

Berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tubuh

Nama Mineral
Sumber
Fungsi
Akibat defisiensi
Flour (F)
Garam, susu, ikan, dan kuning telur.
Memelihara gigi dan tulang.
Osteoporosis, periodontal (radang pada jaringan penyangga gigi).
Fosfor (P)
Susu, tepung, kacang-kacangan, daging, dan sayuran.
Pembentukan tulang dan gig, kontraksi otot, aktivitas saraf, komponen enzim AND, ARN, dan ATP.
Kerapuhan tulang dan gigi, rakitis.
Kalium (K)
Sayuran, daging, telur, buah-buahan, kecap.
Mengatur detak jantung, memelihara keseimbangan air dan transmisi saraf.
Gangguan jantungm pertumbuhan terhambat.
Kalsium (Ca)
Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging.
Pembentukan tulang dan gigi, pembentukan darah dan aktivitas saraf dan otot.
Rakitis, osteoporosis, karies (kerusakan gigi).
Klor (Cl)
Garam
Pembentukan HCl.
Kontraksi otot abnormal.
Magnesium (Mg)
Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan laut, sereal.
Pembentukan tulang, menjalankan fungsi enzim, fungsi otot dan saraf.
Gangguan mental ginjal dan kardiovaskular.
Natrium (Na)
Daging, garam, mentega, produk peternakan.
Transmisi saraf dan kontraksi otot.
Dehidrasi, kelelahan dan kejang otot gangguan ginjal dan jantung.
Yodium (I)
Makanan laut, telur, susu, garam beryodium)
Aktivitas kelenjar tiroid.
Gondok, kreatinis,e (pertumbuhan terhambat).
Zat besi (Fe)
Daging, ikan, hati, sayuran hijau, buah, sereal.
Pembentukan hemoglobin, respirasi sel
Anemia.


Air
Selain kelima zat makanan yang telah duraikan sebelumya, air juga memiliki persnan yang penting. Fungsi utama air antara lain mengangkut nutrien ke dalam jaeingan, mengangkut sisa metabolism yang tidak terpakai dari jaringan ke luar tubuhm, dan sebagai medium berbagai reaksi kimi dalam tubuh. Air dikeluarkan dari dalam tubuh pada waktu bernafas, berkeringat, maupun melalui urin dan feses. Air masuk ke dalam tubuh antara lain melalui air minum, makanan, buah, sayur, dan daging.

0 komentar:

Posting Komentar