SISTEM PERIODIK UNSUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Konfigurasi elektron unsur-unsur menunjukan suatu keragaman periodik
dengan bertambahnya nomor atom. Unsur-unsur juga akan menunjukan keragaman periodik
dalam perilaku fisis dan kimianya. Pada umumnya, unsur-unsur yang segolongan
dalam system periodik unsur mempunyai sifat yang hampir mirip. Unsur-unsur
tersebut sifatnya akan bertambah atau berkurang dari atas ke baah. Begitu pula
juga jika unsur-unsur itu membentuk senyawa. Sifat-sifat senyawa yang terbentuk
juga mirip. Namun ada perbedaan sifat pada senyawa ini yang disebabkan oleh
perbedaan ukuran atom atau ion unsur-unsur tersebut.
Dengan menentukan kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur golongan
halogen, maka akan diperoleh suatu pengertian mengenai kecendrungan unsur-unsur
untuk menarik electron. Kecendrungan untuk menarik elektron itu dapat
dihubungkan dengan berubahnya ukuran atom dan ukuran ion. Logam alkali dan
alkali tanah mempunyai warna yang khas. Pada percobaan ini akan dipelajari
rraksi logam alkali dan alkali tanah dalam air. Perbedaan kelarutan
senyaw-senyawa logam alkali dapat digunakan untuk membedakan ion-in logam
alkali tanah.
1.2
Tujuan
Praktikum
1.
Mengenal
unsur halogen dan ion halida.
2.
Mempelajari
kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur.
3.
Mempelajari
keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali tanah.
1.3
Alat
dan Bahan
1.
Alat
· Tabung reaksi
· Rak tabung reaksi
· Pinggan penguapan
· Gelas kimia 500 mL
· Gelas ukur
· Pipet tetes
· Kawat nikrom
2.
Bahan
· Logam Na dan Mg
· Larutan NaCl, MgCl2, dan BaCl2.
· Larutan iod
· Larutan kanji
· Larutan (NH4)2C2O2 dan
K2CrO4
· Larutan CaCl2
· Larutan Ba(NO3)2
· Larutan HCl
· Larutan felolftalein
1.4
Cara
Kerja
1.
Pengenalan
golongan alkali dan alkali tanah
Reaksi dengan air
· Secarik kertas saring diapungkan diatas permukaan air dalam pinggan
penguapan. Lalu sepotong kecil logam Natrium dijepit dan diletakkan di atas
kertas itu. Harus diperhatikan bahwa logam Natrium tidak dipegang dengan tangan
dan tidak dekat dengan tempat reaksi. Setelah reaksi selesai, air di dalam
pinggan tersebut diperiksa dengan satu tetes fenolftalein dan dicatan
perubahannya yang terjadi.
· Sepotong logam Magnesium dibersihkan dengan amplas. Kemudian logam
Magnesium tersenut dimasukkan ke dalam air. Lalu ditunggu beebrapa menit dan
airnya diperiksa dengan fenolftalein. Lalu dicatat perubahan yang terjadi.
Reaksi nyala
Kawat nikrom
dibersihkan dengan cara mencelupikannya ke dalam larutan HCl pekat, kemudia
kawat nikrom tersebut dipanaskan dalam nyla api. Pekerjaan tersebut diulangi
sampai tampak warna lain dalam nyla (kawat yang bersih tidak mengubah warna
nyala). Kemudian kewat nikrom dicelupkan ke dalam larutan NaCl pekat dan
warnanya diperiksa dalam nyala. Dengan cara yang sama warna nyala MgCl2
dan BaCl2 diperiksa.
Kelarutan
senyawa logam alkali tanah
· Ke dalam tabung reaksi berturut-turut dimasukkan 1 mL larutan Ca(NO3)2
0,1 M dan 1 mL larutan Ba(NO3)2 0,1 M. ke dalam
masing-masing tabung reaksi tersebut ditetesi larutan (NH4)2C2O2
sampai terbentuk endapan. Jumlah tetes endapan dicatat sampai terbentuk
endapan.
· Seperti pada langkah di atas, dilakukan pekerjaan tetapi larutan
(NH4)2C2O2 dengan larutan K2CrO4
0,1 M
2.
Pengenalan
Halogen
Ditambahkan
beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod lalu perubahannya yang
terjadi diamati.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
1.1
Hasil Pengamatan
1.
Penggolongan
logam alkali dan alkali tanah
Reaksi
logam Na dengan air
Sebelum ditetesi Fenoltalain
|
Setelah ditetesi Fenlftalain
|
Tidak ada reaksi yang terjadi, warni masih tetap utuh yaitu
berwarna bening.
|
Warna tidak berubah.
|
Reaksi
logam Magnesium dengan Air
Menghasilkan
gelembung-gelembung kecil pada batangan logam Magnesium dan gelembungnya naik
ke permukaan air.
Reaksi
Nyala
No.
|
Larutan
|
Warna Api
|
1
|
NaCl
|
Orange terang
|
2
|
MgCl2
|
Transparan
|
3
|
BaCl2
|
Kuning kehijauan
|
Kelarutan
senyawa logam alkali tanah
No.
|
Larutan
|
CaCl2
|
Ba(NO3)2
|
1
|
(NH4)2C2O4
|
2 tetes
|
5 tetes
|
2
|
K2CrO4
|
?
|
1
tetes
|
2.
Pengenalan
Halogen 9Iod)
Iod
berwarna kuning kecokelatan sebanyak 20 tetes, setelah dicampurkan dengan
larutan kanji sebanyak 5 tetes. Pada larutan Iod terbentuk endapan berwarna
ungu kehitaman.
2.2 Reaksi
·
Natrium
dengan Air
Na (s) + 2H2O (l)
→ 2NaOH (aq) + H2 (g)
·
Magnesum
dengan Air
Mg (s) + H2O (g)
→ MgO (s) + H2 (g)
Mg (s) + H2O (l)
→ MgO (s) + H2 (g)
·
Reaksi
Nyala
NiCr (s) + 4NaCl (aq) + 2O2 (g)
→ NiCl (s) + CrCl2 (s)
+ 4NaO (aq)
NiCr (s) + 2MgCl2
(aq) + 2O2 (g)
→ NiCl (s) + CrCl2 (s)
+ 2MgO (aq)
NiCr (s) + 2BaCl2
(aq) + 2O2 (g)
→ NiCl (s) + CrCl2 (s)
+ 2BaO (aq)
·
Kelarutan
Senyawa Logam Alkali Tanah
Ca(NO3)2
(aq) + (NH4)2C2O4
(aq) → CaC2O4
(s) + 2NH4NO3 (aq)
Ba(NO3)2
(aq) + (NH4)2C2O4
(aq) → BaC2O4
(s) + 2NH4NO3 (aq)
Ca(NO3)2
(aq) + K2CrO4 (aq)
→ CaCrO4 (s) + 2KNO3 (aq)
Ba(NO3)2
(aq) + K2CrO4 (aq)
→ BaCrO4 (s) + 2KNO3 (aq)
·
Pengenalan
Halogen (Iod)
Iod
(aq) + Kanji (aq) → senyawa kompleks ungu kehitaman (aq)
BAB III
PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama yaitu percobaan reaksi logam alkali yaitu
Natrium dengan Magnesium direaksikan dengan Air. Dari Hasil pengamatan yang
kami peroleh ternyata reaksi antara Natrium dan Air tidak terjadi. Hal ini
dikarenakan kami menggunakan gelas kemia sebagai tempat reaksi. Dari data
berbagai sumber Natrium dan Air bereaksi. Hal ini dikarenakan tempat terjadinya
reaksi sangat kecil. Reaksi antara Logam Natrium dengan Air menghasilkan Basa
dan gas hydrogen. Untuk menguji kandungan basanya, maka larutan hasil reaksi
ditetesi dengan fenolftalain. Setelah di tetesi fenolftalain, larutannya akan
berubah menjadi warna merah muda. Kereaktifa logam alkali terhadap air sangat
kuat. Dari persamaan reaksi di atas, melibatkan pergantian hidrogen dari air oleh logam Na untuk membentuk suatu basa kuat
dan disertai dengan pelepasan gas hidrogen. Reaksi antara logam alkali dengan
air akan menghasilkan endapan termasuk logam Na. Namun ledakan itu tidak akan
terjadi apabila suhu udara di bawah suhu 115°C. Panas yang dilepaskan oleh
reaksi cukup untuk meledakkan logam Natrium dan reaksi yang terjadi
menghasilkan panas yang lebih cepat.
Pada reaksi antara logam Magnesium dengan Air dari hasil pengamatan
diperoleh bahwa apabila Logam Mg dimasukkan ke dalam air, akan terbentuk
gelembung-gelembung keci pada batangan logam Mg dan Juga terdapat pula
gelembung yang naik ke permukaan air. Raksi yang terjadi antara logam Mg dan
air akan menghasilkan basa dan akan menghasilkan Magnesim Oksida apabila
direaksikan dengan uap air. Gelembung –gelembung yang dihasilkan dari reaksi Mg
dan Air ini disebabkan oleh pelepasan gas Hidrogen.
Pada percobaan reaksi nyala, digunakan 2 senyawa yang mengandung
unsur alkali dan alkali tanah yaitu NaCl, MgCl2, dan BaCl2.
Pada saat kawat nikrom (NiCr) dimasukan ke dalam NaCl lalu dibakar dalam nyala
api, nyala api yang dihasilkan menjadi orange terang. Persamaan reaksinya telah
ditulis di bab sebelumnya. Warna yang dihasilkan sesuai dengan teori dari
berbagai sumber terpercaya. Setelah itu kawat nikrom di celupkan kembali ke
dalam MgCl2, namun sebelum kawat nikrom dicelupkan harus terlebih
disterilisasikan terlebih dahulu dengan larutan HCl supaya senyawa yang akan dicelupi kawat
nikrom tidak terkontraminasi senyawa lain. Langkah ini terus dilakukan untuk
senyawa BaCl2 juga. Apabila logam alkali dengan alkali tanah dibakar
akan menghasilkan senyawa oksida.
Percobaan tentang kelarutan senyawa logam alkali dan alkali tanah
menggunakan dua senyawa yaitu Ca(NO3)2 dan Ba(NO3)2.
Larutan yang digunakan adalah (NH3)2C2O4
dan K2CrO4. Jumlah tetes yang yang dibutuhkan Ba(NO3)2
yaitu 2 tetes. Sedangkan jumlah tetes yang dibutuhkan Ca(NO3)2
yaitu 5 tetes. Warnna yang hadilkan dari Ba(NO3)2
berwarna putih, dan warna yang dihasilkan dari Ca(NO3)2
berwarna putih pula. Pengujian selanjutnya yaitu uji larutan Ca(NO3)2
dan Ba(NO3)2 dengan menggunakan K2CrO4.
Jumlah tetesan yang dibutuhkan oleh Ca(NO3)2 untuk
membentuk endapan adalah 12 tetes dan Ba(NO3)2 sebanyak 1
tetes. Semua golongan alkali berwarna putih keperakan berupa logam padat
kecuali cesium yang berwujud gas pada suhu kamar. Natrium merupaksn logam lunak
dan dapat dipotong dengan pisau. Kalium lebih lunak dari Natrium. Logam alkali
mempunyai massa jenis lebih rendah dari air. Akibatnya, logam tersebut
mengapung dalam air. Akan tetapi logam alkali sangat reaktif terhadap air dan
reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala. Keelektronegatifan logam alkali
pada umumnya rendah, yang berarti logam tersebut cenderung membentuk kation.
Sifat ini juga didukung oleh energi ionisasi pertama yang rendah, sedangkan
ionisasi kedua sangat tinggi sehingga hanya ion dengan biloks +1 yang dapat
dibentuk oleh logam alkali. Apabila logam alkali dibakar dengan oksigen akan
dihasilkan logam oksida. Logam Natrium dibakar dengan O2 dihasilkan
Natrium Oksida (NaO) dengan warna yang khas yaitu orange. Oksida yang
dihasilkan merupakan senyawa ion dari ion Na+ dan O-.
Kekerasan dari logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah
akibat kekuatan ikatan antar atom menurun. Kereaktifan logam alkali tanah
berkurang ke bawah. Apabila dibandingkan dengan loggam alkali. Kereaktifan
logam alkali lebih lemah/ logam alkali tanah membentuk senyawa ion bermuatan
+2. Magnesium kadang bersifat kovalen. Magnesium agak lambat apabila bereaksi
dengan air. Hali itulah yang menyebabkan logam Magnesium membentuk
gelembung-gelembung kecil dalam air. Calsium memiliki kelarutan lebih besar
dibndingkan dengan Berilium. Hal itulah yang menyebabkan proses pengendapan Ca
lebih banyak (NH4)2C2O4 dibanding
Be.
Dalam percobaan pengenalan halogen dilakukan dengan menambahkan
20tetes larutan kanji ke dalam larutan Iod. Pada awalnya iod berwarna kuning
kecoklatan, setelah ditetesi dengan larutan kanji akan menghasilkan senyawa
kompleks yang berwarna ungu kehitaman.
BAB VI
KESIMPULAN
- Pengenalan unsur halogen dan ion halida dapan dipelajari dengan menggunakan larutan amilum. Apabila suatu larutan ditetesi suatu larutan amilum, warna berubah menjadi biru tua, maka larutan tersebut mengandung unsur halogen. Contohnya adalah pada pengujan iod. Larutan iod berwarna cokelat akan berubah menjadi warna biru/ungu tua apabila ditetesi larutan kanji.
- Kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur halogen memiiki enam tingkat oksidasi, kecuali Flourin yang hanya memiliki dua macam tingkat oksidasi 0 dan -1. Selain unsur Flourin , memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5, dan +7.
- Keperiodikan sifat-sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi nyala yang akan menimbulkan warna khas dari unsur-unsur tersebut. Seperti Na berearna orange, Mg berwarna putih/transparan, dan Ba berwarna kuning kehijauan. Selain dengan uji nyala, dapat juga dengan uji kelarutan senyawa logam alkali dan alkali tanah yang digunakan untuk mjengetahui seberpa besar tingkat kelarutan dari logam alkali dan alkali tanah. pad unsur-unsur ini, jari-jari atom logam deari atas ke bawah semakin besar sedangkan energi ionisasi dan keelektronegatifannya semakin kecil dari atas ke bawah.
0 komentar:
Posting Komentar