Rabu, 24 Desember 2014

MANFATKAN ENERGI HIJAU UNTUK SELAMATKAN BUMI



MANFATKAN ENERGI HIJAU UNTUK SELAMATKAN BUMI
            Seiring berjalannya waktu, di zaman modern ini penggunaan energi untuk memenuhi kebutuhan tanpa disadari menimbulkan dampak bagi kelangsungan kehidupan. Seperti energi  yang bersumber dari bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable) jumlahnya semakin menipis bahkan bisa habis serta energi bahan bakar fosil merupakan energi tidak ramah lingkungan sehingga dikenal sebagai pemicu pencemaran. Penggunaan energi yang tidak bijaksana tentunya menyisakan permasalahan yang harus segera diselesaikan. Bumi yang kita pijak ini berada dalam kondisi yang harus segera diselamatkan. Jika tidak, bagaimana dengan tempat berlangsungnya kehidupan yang kita pijak ini? Untuk itu alangkah bijaknya kita, jika kita lebih mengedepankan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi hijau. Istilah energi hijau tidak hanya mencakup sumber energi terbarukan tetapi dapat diperluas untuk mencakup konservasi energi.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batu bara, gas alam untuk memproduksi listrik. Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke atmosfer, mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti nitrogen, nitrogen oksida dan abu ringan (khusus batu bara). Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah penyumbang utama gas rumah kaca dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam. Untuk itu agar kebutuhan kita tetap terpenuhi dan memperhatikan lingkungan, mengapa kita tidak menggunakan energi hijau? Energi yang terbarukan yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi serta panas bumi. Sumber energi hijau ini dapat di pulihkan kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan.
            Berbagai aktivitas yang menjadi penyebab pencemaran harus segara ditangani. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982).
            Hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana energi hijau bisa mengurangi pencemaran? Penggunaan energi bahan bakar fosil menyisakan efek negatif terhadap lingkungan.Oleh karena itu lebih baik kita beralih menggunakan energi hijau yang ramah lingkungan dan energi hijau karena energi ini sedikit menghasilkan karbon dioksida. Jadi dibandingkan menggunakan energi bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan dan tidak dapat diperbarui, lebih baik kita beralih menggunakan energi hijau.
Pengembangan energi hijau dilakukan dalam rangka diversifikasi untuk mengatasi krisis energi. Sebagai contoh yaitu penggunaan bahan bakar minyak. Konsumsi BBM yang mencapai 1.3 juta/barel tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa 9 miliar barel. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukan cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang. Sekitar 8-10 tahun, Indonesia akan kehabisan sumber energi minyak bumi. sebagai contoh produksi Indonesia telah mencapai puncaknya pada tahun 1977 yaitu sebesar 1.7 juta barel/hari dan terus menurun hingga 1.125 juta/hari pada tahun 2004, di sisi lain konsumsi minyak terus meningkat dan tercatat 0.95 juta barel/hari tahun 2000 menjadi 1,05 juta barel/hari tahun 2004. Lalu bagaimana tindakan kita dalam menghadapi defisit energi ini? Dengan energi hijau kita bisa memanfaatkan berbagai alternatif dalam menghadapi defist energi. Contohnya dengan membuat biodiesel untuk menggantikan BBM.
Bahan bakar fosil digunakan karena harganya yang terjangkau sehingga masyarakat menggunakan energi ini. Karena jumlah permintaan yang banyak, maka ekspolorasi dan produksi serta teknologi pemanfaatan bahan bakar ini mengalami kemajuan sehingga harga bahan bakar fosil menjadi relatif terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.Tapi bagaimana dengan masa depan bumi kita yang hanya satu? Untuk mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil, maka salah satu langkahnya yaitu menaikkan harga energi yang bersumber dari bahan bakar fosil. Seperti hukum permintaan yaitu ketika harga naik maka permintaan turun. Jadi dengan menaikkan harga maka masyarakat akan mengurangi terhadap energi bahan bakar fosil.
            Aksi untuk mendukung penggunaan energi hijau yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah yaitu mengadakan seminar tentang pengenalan energi hijau dan mempromosikan salah satu produk yang bisa dihasilkan seperti penggunaan biogas sebagai pengganti minyak tanah atau gas LPG. Seminar ini dihadiri oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. Seperti dari Kementrian Lingkugan Hidup atau Kementrian Riset dan Teknologi. Selain kegiatan seminar, acara lain yang dapat dilakukan adalah mengadakan lomba poster pemanfaatan energi hijau untuk siswa tingkat SMP.
            Tindak lanjut dari seminar ini yaitu membuat komunitas yang bergerak di bidang lingkungan khususnya di bidang pemanfaatan energi hijau. Komunitas ini bekerjasama dengan LSM seperti Lembaga Studi Pemantauan Lingkungan, Yayasan Lingkar Lingkungan Hidup Indonesia, BPLHD atau OISCA.Komunitas ini terdiri dari siswa SMA, siswa SMP serta Karang Taruna. Dengan dibentuknya komunitas ini diharapkan dapat menjadi wadah berkembangnnya pemanfaatan energi hijau khususnya bagi para remaja. Setelah itu, komunitas ini bergerak mengajak masyarakat untuk lebih penggunaan energi yang ramah lingkungan.
            Jadi penggunaan energi hijau merupakan pilihan bijak untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Satu aksi yang yang mendukiung penggunaan energi hijau merupakan upaya mengurangi pencemaran. Dengan memanfaatkan potensi energi hijau, kelestarian lingkungan tetap terjaga. Semakin banyak orang yang beralih ke energi hijau maka semakin banyak yang mengurangi pencemaran lingkungan. Mari dukung berbagai aksi untuk selamatkan bumi.

0 komentar:

Posting Komentar