MANFATKAN
ENERGI HIJAU UNTUK
SELAMATKAN BUMI
Seiring berjalannya waktu, di zaman modern ini penggunaan energi
untuk memenuhi kebutuhan tanpa disadari menimbulkan dampak bagi kelangsungan
kehidupan. Seperti
energi yang bersumber dari bahan bakar
fosil yang
tidak dapat diperbarui (unrenewable)
jumlahnya semakin menipis bahkan bisa habis serta energi bahan bakar fosil
merupakan energi tidak ramah lingkungan sehingga dikenal sebagai pemicu
pencemaran. Penggunaan energi yang tidak bijaksana tentunya menyisakan
permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Bumi yang kita pijak ini berada dalam kondisi yang harus segera diselamatkan. Jika
tidak, bagaimana dengan tempat berlangsungnya kehidupan yang kita pijak ini?
Untuk itu alangkah bijaknya kita, jika kita lebih mengedepankan penggunaan energi
yang lebih ramah lingkungan seperti energi hijau. Istilah energi hijau tidak
hanya mencakup sumber energi terbarukan tetapi dapat diperluas untuk mencakup
konservasi energi.
Pembangkit
listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan
bakar fosil seperti batu bara, gas alam untuk memproduksi listrik. Gas sisa
hasil pembakaran dibuang ke atmosfer, mengandung karbon dioksida dan uap air,
juga substansi lain seperti nitrogen, nitrogen oksida dan abu ringan (khusus
batu bara). Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah penyumbang utama
gas rumah kaca dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara
menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.
Untuk itu agar kebutuhan kita tetap terpenuhi dan memperhatikan lingkungan,
mengapa kita tidak menggunakan energi hijau? Energi yang terbarukan yang
berasal dari proses alam yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin,
arus air, proses biologi serta panas bumi. Sumber energi hijau ini dapat di
pulihkan kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan.
Berbagai aktivitas yang menjadi
penyebab pencemaran harus segara ditangani. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 tahun 1982).
Hal
yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana energi hijau bisa mengurangi
pencemaran? Penggunaan energi bahan bakar fosil menyisakan efek negatif
terhadap lingkungan.Oleh karena itu lebih baik kita beralih menggunakan energi
hijau yang ramah lingkungan dan energi hijau karena energi ini sedikit
menghasilkan karbon dioksida. Jadi dibandingkan menggunakan energi bahan bakar
fosil yang tidak ramah lingkungan dan
tidak dapat
diperbarui, lebih baik kita beralih menggunakan energi hijau.
Pengembangan
energi hijau dilakukan dalam rangka diversifikasi untuk mengatasi krisis energi.
Sebagai contoh yaitu penggunaan bahan bakar minyak. Konsumsi BBM yang mencapai
1.3 juta/barel
tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga
terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006)
cadangan minyak Indonesia hanya tersisa 9 miliar barel. Apabila terus
dikonsumsi tanpa ditemukan cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak
ini akan habis dalam dua dekade mendatang. Sekitar 8-10 tahun, Indonesia akan
kehabisan sumber energi minyak bumi. sebagai contoh produksi Indonesia telah
mencapai puncaknya pada tahun 1977 yaitu sebesar 1.7 juta barel/hari dan terus menurun
hingga 1.125 juta/hari pada tahun 2004, di sisi lain konsumsi minyak terus
meningkat dan tercatat 0.95 juta barel/hari
tahun 2000 menjadi 1,05 juta barel/hari tahun 2004. Lalu bagaimana tindakan
kita dalam menghadapi defisit energi ini? Dengan energi hijau kita bisa memanfaatkan berbagai alternatif dalam
menghadapi defist energi. Contohnya dengan membuat biodiesel untuk menggantikan
BBM.
Bahan
bakar fosil digunakan karena harganya yang terjangkau sehingga masyarakat
menggunakan energi ini. Karena
jumlah permintaan yang banyak, maka ekspolorasi dan produksi serta teknologi pemanfaatan bahan
bakar ini mengalami kemajuan sehingga harga bahan bakar fosil menjadi relatif terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.Tapi
bagaimana dengan masa depan bumi kita yang hanya satu? Untuk mengurangi
penggunaan energi bahan bakar fosil, maka salah satu langkahnya yaitu menaikkan
harga energi yang bersumber dari bahan bakar fosil. Seperti hukum permintaan
yaitu ketika harga naik maka
permintaan turun. Jadi dengan menaikkan harga maka masyarakat akan mengurangi
terhadap energi bahan bakar fosil.
Aksi untuk mendukung penggunaan energi hijau yang dapat
dilakukan di lingkungan sekolah yaitu mengadakan seminar tentang pengenalan
energi hijau dan mempromosikan salah satu produk yang bisa dihasilkan seperti
penggunaan biogas sebagai pengganti minyak tanah atau gas LPG. Seminar ini
dihadiri oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. Seperti dari Kementrian
Lingkugan Hidup atau Kementrian Riset dan Teknologi. Selain kegiatan seminar,
acara lain yang dapat dilakukan adalah mengadakan lomba poster pemanfaatan
energi hijau untuk siswa tingkat SMP.
Tindak lanjut dari seminar ini yaitu membuat komunitas
yang bergerak di bidang lingkungan khususnya di bidang pemanfaatan energi
hijau. Komunitas ini bekerjasama dengan LSM seperti Lembaga Studi Pemantauan
Lingkungan, Yayasan Lingkar Lingkungan Hidup Indonesia, BPLHD atau
OISCA.Komunitas ini terdiri dari siswa SMA, siswa SMP serta Karang Taruna. Dengan dibentuknya komunitas ini
diharapkan dapat menjadi wadah berkembangnnya pemanfaatan energi hijau khususnya bagi para
remaja. Setelah itu, komunitas ini bergerak mengajak masyarakat untuk lebih
penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Jadi penggunaan energi hijau merupakan pilihan bijak
untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Satu aksi yang yang mendukiung
penggunaan energi hijau merupakan upaya mengurangi pencemaran. Dengan memanfaatkan potensi energi hijau,
kelestarian lingkungan tetap terjaga. Semakin banyak orang yang beralih ke
energi hijau maka semakin banyak yang mengurangi pencemaran lingkungan. Mari dukung berbagai aksi untuk selamatkan bumi.